Portalborneo.or.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota di Kalimantan Timur (Kaltim) telah menunjukkan komitmen nyata dalam memenuhi hak-hak anak untuk hidup, tumbuh, dan berkembang sesuai dengan usianya. Kabupaten/kota yang menjadi bagian dari program perlindungan anak berhasil meningkatkan kategorinya sebagai “Kabupaten/Kota Layak Anak.”
Menurut Hj. Noryani, Sorayalita, S.E., MMT, Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, dari 10 kabupaten/kota di wilayah Kaltim, telah terjadi peningkatan signifikan. Sebanyak 9 kabupaten/kota telah meraih kategori layak anak, meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 7 kabupaten/kota.
“Kami sangat bersyukur melihat hasil dari pemenuhan hak-hak anak di Kaltim. Sebanyak 3 kabupaten yang tadinya berkategori ‘Pratama’ berhasil naik menjadi kategori ‘Madya,’ yaitu Kabupaten Kutai Timur, Berau, dan PPU. Sedangkan Kabupaten Kukar saat ini masih bertahan di kategori ‘Madya’,” ujar Hj. Noryani saat dikonfirmasi awak media di acara Hari Anak Nasional yang berlangsung di Gedung Olah Bebaya Provinsi Kaltim, Rabu (26/7/2023).
Tak hanya itu, kabupaten-kabupaten yang awalnya berada di kategori ‘Nindya’ juga mengalami peningkatan. Tahun lalu, Balikpapan dan Bontang berada di kategori ‘Nindya,’ namun kini mereka berhasil meningkat menjadi kategori ‘Utama,’ bersama-sama dengan Samarinda.
“Kami berharap Kabupaten Mahulu juga dapat mengejar ketinggalan dan mencapai kategori ‘Pratama’ seiring dengan upaya dari pemerintah dan masyarakat setempat. Jika seluruh kabupaten/kota di Kaltim mencapai kategori layak anak, maka Kaltim dapat bangga menyandang predikat ‘Provinsi Layak Anak’,” imbuh Hj. Noryani.
Namun, masih ada beberapa kendala dalam penilaian, di mana fasilitas dan kebijakan yang harus dipenuhi oleh kabupaten/kota menjadi faktor krusial. DKP3A berjanji untuk terus mendorong dan memfasilitasi kabupaten Mahulu dalam meningkatkan kategorinya, serta berupaya mengatasi hambatan-hambatan yang ada.
Program perlindungan anak dan pemenuhan hak-hak mereka menjadi prioritas bersama bagi pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Diharapkan, melalui langkah-langkah nyata ini, setiap anak di Kaltim dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, mendukung, dan memberikan akses yang setara terhadap gizi, kesehatan, dan pendidikan.
“Semoga upaya ini akan menjadi contoh inspiratif bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi generasi penerus bangsa,” tandasnya.
(Tim Redaksi Portalborneo.or.id/Frisca).
