Akupedia.id – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur, Agus Tianur, menyatakan pihaknya terus melakukan upaya pencegahan terkait kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta bencana banjir di wilayah tersebut.
Menyikapi musim kemarau dan musim hujan di Kaltim, Agus Tianur menegaskan bahwa BPBD berada dalam kesiagaan penuh. Ketika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan mengenai musim, BPBD di seluruh wilayah Kaltim langsung melakukan antisipasi terhadap potensi Karhutla atau bencana banjir.
“Ketika BMKG menyatakan akan musim kemarau, ya kita antisipasi Karhutla. Ketika BMKG memperingatkan adanya hujan ekstrem dalam waktu yang cukup lama, yang kita antisipasi adalah bencana banjir,” tegas Agus Tianur saat wawancara pada Selasa, 1 Agustus 203.
Agus juga menjelaskan bahwa bencana banjir hampir merata di seluruh wilayah Kaltim, dan BPBD telah mengambil langkah-langkah antisipatif untuk menghadapinya. Seluruh BPBD di daerah telah dipersiapkan untuk menghadapi situasi darurat yang mungkin timbul akibat banjir.
Sementara itu, terkait potensi Karhutla, Agus menyampaikan bahwa beberapa titik panas telah ditemukan di beberapa Kabupaten/Kota di Kaltim, namun tindakan cepat dari petugas BPBD berhasil mencegah kebakaran besar.
Selain itu, sebagai langkah untuk mencegah terjadinya bencana yang lebih luas, BPBD Provinsi Kaltim telah menggelar Rakor Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) pada bulan Juni lalu. Rakor ini bertujuan untuk menyamakan persepsi, pandangan, dan langkah-langkah guna memperkuat sistem informasi kedaruratan dan kebencanaan di Kaltim.
“Setelah rakor tersebut, kita menyamakan pandangan, persepsi dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawab. Meningkatkan jaringan komunikasi antara provinsi, kabupaten, dan kota, serta instansi, lembaga organisasi, hingga relawan,” tambah Agus.
Dengan langkah-langkah antisipatif dan koordinasi yang baik, BPBD Provinsi Kaltim berkomitmen untuk terus menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di tengah potensi ancaman bencana alam.
